Minggu, 23 November 2014

Akulah Kekasih Kedua



Matahari menyeruak ke dalam kamar tidurku. Mataku terbuka pelan. Tepat di kursi panjang, lelaki itu terbuai dalam mimpinya.
Ku dekati dirinya. Aku duduk bersimpuh, membelai kening yang tertutup oleh poni rambutnya. Lelaki yang memberikan warna dalam hidupku. Lelaki yang telah menerimaku.
Sebuah dentingan lagu mengalun dari Hp miliknya. Sekejap mata, lelaki itu telah meranggah Hp-nya. Menerima telfon, yang sepertinya, aku tau itu siapa.
“dari Dina kah?” Tanyaku usai ia berbicara di telfon.
“iya..”
“kenapa dia?”
“biasalah, tanya.. aku ada dimana…” jawab Angga.
“Ga, indah ya pagi ini…”
“iya Ris..”
Aku duduk menhadap arah matahari terbit bersama Angga. Setiap hari Senin, Rabu, Sabtu dan Minggu, inilah rutinitasku. Ku habiskan hariku bersama Angga. Kekasih tercintaku.
Angga adalah lelaki yang mampu membuatku tersenyum di setiap harinya. Lelaki yag menyayangiku, walau tak sepenuh hatinya. Lelaki yang penuh dengan keromantisan.
Ya.. Angga memang menyayangiku.. tapi, itu tak sepenuh hatinya. Karena Angga mempunyai dua rasa, yang ia gunakan dalam satu jiwa. Namun, aku bisa menerimanya.
Angga berjalan pelan menghampiriku. Ia merangkulku. Mendekapku dalam peluknya.
“Rish, kamu tau gak kenapa hari ini begitu cerah..?” Tanya Angga padaku.
“nggak.. emang kenapa?” aku menggeleng pelan.
“karena, kamu ada disampingku.. karena kamu, bidadari kedua ku..”
“gombal kau Ga..” kataku sambil tertawa.
“loh, iya.. ini beneran Rish.. walaupun aku berbagi saying, namun, tetap saja.. aku menyayangimu..”
“aduh.. Angga.. basi tau..” Angga tertawa pelan. Ia mengusap ujung kepalaku. Di dekapnya tubuhku semakin erat. Lalu, di kecupnya ujung kepalaku.
Kebiasaan lainku bersama Angga adalah, merapikan rambut di depan kaca. Rambutku, hanya mencapai panjang sebahu dengan poni mendatar. Sedangkah Angga, rambutnya yang hitam pekat, sengaja di buat sedikit acak-acakan.
“sini deh, aku rapiin rambut mu Rish..” katanya padaku.
“emang bisa?”
“sini deh..” ku dekatkan diriku padanya. Angga mengusap pelan rambutku. Awalnya, ia memang merapikan rambutku. Namun akhirnya, ia acak-acak lagi rambut yang tadinya sudah tertata rapi.
“Angga..” aku kontan membalas berbuatan Angga. Ia hanya tertawa. Memelukku dengan eratan.
“Rish,, maaf, aku nggak bisa sama kamu malam ini, aku lagi sama Dina..” tukasnya dalam telfon tadi sore.
Ya, sudah ku bilang bukan.. aku hanya bidadari Angga yang kedua. Dan pastinya, ada bidadari pertama, bidadari itu bernama Dina. Aku tau, mungkin, aku bodoh.. karena mau di jadikan kekasih kedua untuk Angga.
Namun, apa daya.. aku sangat menyayanginya. Dan aku memahaminya. Angga tak pernah membeda-bedakan aku dengan Dina. Angga mencintai aku dan Dina dengan cara yang berbeda. Menyikapi sifatku yang tombi dan menyikapi sikap Dina yang lebih feminine.
Disini hanya aku dan Angga yang tau. Dina, sengaja tak kami beritau. Karena, sudah terbayang, bagaimana reaksi Dina.
Angga selalu membagi rata waktunya. Aku tetap tegar, walaupun aku tau, perbuatanku ini salah. Ya, aku menjlani cerita yang tak semestinya untukku. Aku tau, ini tak akan berjalan untuk selamanya. Dan, aku juga tau, pasti aka nada air mata dalam cerita ini
Pagi ini, Angga kembali bersamaku. Breakfast yang cukup sederhana, dengan setangkup roti tawar. Dan juga, canda tawa dari Angga. Membuat semuanya menjadi berkesan.
Aku tau, dia pasti juga melakukan ini pada Dina. Terkadang, sempat mengisakkan tangis dan luka dalam hatiku. Jika aku mengingat, bahwa masih ada Dina yang juga disayang oleh Angga.
Ku kemasi piring, dan semua peralatan makan yang tadi ku gunakan ke dalam dapur. Aku duduk di dekat wastafel tempat menyuci piring. Angga berdiri di sebelahku. Ia memainkan lelucon seperti biasanya. Dengan membenahi rambutnya yang menutupi mata.
Aku mengejeknya dengan mimic muka yang sangat menjengkelkan. Bukanya marah, ia malah tertawa terpingkal-pingkal. Angga tertawa lepas. Ia mendekatiku. Mendekapku. Dan mencium pipi sebelah kiriku. Aku hanya bisa tertawa dalam pelukannya.
Angga menggendongku menuju halaman belakang. Disana, kami sering bermain basket. Ini juga di lakukan Angga dengan Dina. Aku juga tak heran, karena aku mengetahui semuanya.
Akulah pelengkap Dina. Saat Angga jengkel pada sifat Dina, aku selalu bisa meluluhkan hatinya. Aku selalu bisa membuatnya tertawa lepas lagi. Begitupun juga dengan Dina. Ia menjadi pelengkapku juga.
Aku tak perduli, bagaimana Angga meposisikanku. Sebagai kekasih pertama kah atau kedua kah.. tak menjadi masalah bagiku. Yang terpenting, ia bisa membuatku nyaman dan merasa bahagia.
Aku tidak apa jika Dina memarahi ku dan mengatai aku dengan kata-kata yang pedas. Toh, mereka juga belum tentu berjodoh. Dan aku yakin, ini semua akan indah pada waktunya… @@@
kutetap tegar melawan salah
jalani cerita yang bukan untukku
kau kan s’lalu kupuja dan kan slalu kupuja
ku tetap bahagia walau sebagai kekasih kedua”

Inspiration By: Cassandra-Kekasih Kedua..

7 komentar:

  1. sama persis seperti yng gue alamin sekarang,, mnjadi kekasih kedua ... memang mengasikan tp smua akan ada pengorbanan dan harus mengalah dalam situasi apapun mengalah untuk tidak mnjadi pioritasny ...

    BalasHapus
  2. aku banget kaa:') apa aku bodoh? apa aku salah? sakit banget rasanya:')

    BalasHapus
  3. Yg lagi gw alamin skrg. Gw jadi kekasih kedua.. Bukannya gw perusak hubungan org, ataupun perebut kebahagian. Cuma gw gk bisa lepas dri kisah salah ini.. Siapa sih yg mau jadi yg kedua?? Pasti enggk ada kan?? Sma gw juga enggk mau😢
    Cuma masalah nya ini beda cerita,, gw menjalin hubangan sma doi tanpa gw tau kalo doi udh punya pasangan. Setelah tau pun ttp aku tak bisa lepas.. Maaf ini bukan salah ku menjadi yg kedua. Terserah kalian ingin melontarkan kata2 pedas sekali pun. Ini hati yg bicara😢😢😢

    BalasHapus
  4. Aku pun sama menjadi wanita kedua di tengah hubungan orang ? Apakah pihak ketiga yg slalu jadi yg di salahkan . ini bukan krna ketersengajaan ,awalnya tak pernah tau dia sudah punya wanita lain . hampir 1thn sudah bersamanya kami sangatlah nyaman . aku sudah melepasnya namun dy yg susah untuk melepas ku. Kadang suka sedih dikala dy bersama wanita lain .. Mau marah tapi sadar posisi

    BalasHapus
  5. Aku pun sama menjadi wanita kedua di tengah hubungan orang ? Apakah pihak ketiga yg slalu jadi yg di salahkan . ini bukan krna ketersengajaan ,awalnya tak pernah tau dia sudah punya wanita lain . hampir 1thn sudah bersamanya kami sangatlah nyaman . aku sudah melepasnya namun dy yg susah untuk melepas ku. Kadang suka sedih dikala dy bersama wanita lain .. Mau marah tapi sadar posisi

    BalasHapus
  6. Dan aku juga sama menjadi kekasih kedua ,itu sakit

    BalasHapus
  7. Aku menjalani hub dengan suami teman ku sendiri ,yg dulu nya kekasih ku ..!!aku Mash mencintainya kami pernah menjalin hubungan dulu banget Mash cinta cinta monyet ga tau nya ketemu LG pas dia sudah menjadi suami org ga lain suami sahabat aku sendiri ..aku tau ini salah

    BalasHapus