Matahari menyeruak ke dalam
kamar tidurku. Mataku terbuka pelan. Tepat di kursi panjang, lelaki itu terbuai
dalam mimpinya.
Ku dekati dirinya. Aku duduk
bersimpuh, membelai kening yang tertutup oleh poni rambutnya. Lelaki yang memberikan
warna dalam hidupku. Lelaki yang telah menerimaku.
…
Sebuah dentingan lagu
mengalun dari Hp miliknya. Sekejap mata, lelaki itu telah meranggah Hp-nya.
Menerima telfon, yang sepertinya, aku tau itu siapa.
“dari Dina kah?” Tanyaku
usai ia berbicara di telfon.
“iya..”
“kenapa dia?”
“biasalah, tanya.. aku ada
dimana…” jawab Angga.
…
“Ga, indah ya pagi ini…”
“iya Ris..”
Aku duduk menhadap arah
matahari terbit bersama Angga. Setiap hari Senin, Rabu, Sabtu dan Minggu,
inilah rutinitasku. Ku habiskan hariku bersama Angga. Kekasih tercintaku.
Angga adalah lelaki yang
mampu membuatku tersenyum di setiap harinya. Lelaki yag menyayangiku, walau tak
sepenuh hatinya. Lelaki yang penuh dengan keromantisan.
Ya.. Angga memang
menyayangiku.. tapi, itu tak sepenuh hatinya. Karena Angga mempunyai dua rasa,
yang ia gunakan dalam satu jiwa. Namun, aku bisa menerimanya.
Angga berjalan pelan
menghampiriku. Ia merangkulku. Mendekapku dalam peluknya.
“Rish, kamu tau gak kenapa
hari ini begitu cerah..?” Tanya Angga padaku.
“nggak.. emang kenapa?” aku
menggeleng pelan.
“karena, kamu ada
disampingku.. karena kamu, bidadari kedua ku..”
“gombal kau Ga..” kataku
sambil tertawa.
“loh, iya.. ini beneran
Rish.. walaupun aku berbagi saying, namun, tetap saja.. aku menyayangimu..”
“aduh.. Angga.. basi tau..”
Angga tertawa pelan. Ia mengusap ujung kepalaku. Di dekapnya tubuhku semakin
erat. Lalu, di kecupnya ujung kepalaku.
…
Kebiasaan lainku bersama
Angga adalah, merapikan rambut di depan kaca. Rambutku, hanya mencapai panjang
sebahu dengan poni mendatar. Sedangkah Angga, rambutnya yang hitam pekat,
sengaja di buat sedikit acak-acakan.
“sini deh, aku rapiin rambut
mu Rish..” katanya padaku.
“emang bisa?”
“sini deh..” ku dekatkan
diriku padanya. Angga mengusap pelan rambutku. Awalnya, ia memang merapikan
rambutku. Namun akhirnya, ia acak-acak lagi rambut yang tadinya sudah tertata
rapi.
“Angga..” aku kontan
membalas berbuatan Angga. Ia hanya tertawa. Memelukku dengan eratan.
…
“Rish,, maaf, aku nggak bisa
sama kamu malam ini, aku lagi sama Dina..” tukasnya dalam telfon tadi sore.
Ya, sudah ku bilang bukan..
aku hanya bidadari Angga yang kedua. Dan pastinya, ada bidadari pertama,
bidadari itu bernama Dina. Aku tau, mungkin, aku bodoh.. karena mau di jadikan
kekasih kedua untuk Angga.
Namun, apa daya.. aku sangat
menyayanginya. Dan aku memahaminya. Angga tak pernah membeda-bedakan aku dengan
Dina. Angga mencintai aku dan Dina dengan cara yang berbeda. Menyikapi sifatku
yang tombi dan menyikapi sikap Dina yang lebih feminine.
Disini hanya aku dan Angga
yang tau. Dina, sengaja tak kami beritau. Karena, sudah terbayang, bagaimana
reaksi Dina.
Angga selalu membagi rata
waktunya. Aku tetap tegar, walaupun aku tau, perbuatanku ini salah. Ya, aku
menjlani cerita yang tak semestinya untukku. Aku tau, ini tak akan berjalan
untuk selamanya. Dan, aku juga tau, pasti aka nada air mata dalam cerita ini
…
Pagi ini, Angga kembali
bersamaku. Breakfast yang cukup sederhana, dengan setangkup roti tawar. Dan
juga, canda tawa dari Angga. Membuat semuanya menjadi berkesan.
Aku tau, dia pasti juga
melakukan ini pada Dina. Terkadang, sempat mengisakkan tangis dan luka dalam
hatiku. Jika aku mengingat, bahwa masih ada Dina yang juga disayang oleh Angga.
…
Ku kemasi piring, dan semua
peralatan makan yang tadi ku gunakan ke dalam dapur. Aku duduk di dekat
wastafel tempat menyuci piring. Angga berdiri di sebelahku. Ia memainkan
lelucon seperti biasanya. Dengan membenahi rambutnya yang menutupi mata.
Aku mengejeknya dengan mimic
muka yang sangat menjengkelkan. Bukanya marah, ia malah tertawa
terpingkal-pingkal. Angga tertawa lepas. Ia mendekatiku. Mendekapku. Dan
mencium pipi sebelah kiriku. Aku hanya bisa tertawa dalam pelukannya.
…
Angga menggendongku menuju
halaman belakang. Disana, kami sering bermain basket. Ini juga di lakukan Angga
dengan Dina. Aku juga tak heran, karena aku mengetahui semuanya.
Akulah pelengkap Dina. Saat
Angga jengkel pada sifat Dina, aku selalu bisa meluluhkan hatinya. Aku selalu
bisa membuatnya tertawa lepas lagi. Begitupun juga dengan Dina. Ia menjadi
pelengkapku juga.
…
Aku tak perduli, bagaimana
Angga meposisikanku. Sebagai kekasih pertama kah atau kedua kah.. tak menjadi
masalah bagiku. Yang terpenting, ia bisa membuatku nyaman dan merasa bahagia.
Aku tidak apa jika Dina
memarahi ku dan mengatai aku dengan kata-kata yang pedas. Toh, mereka juga
belum tentu berjodoh. Dan aku yakin, ini semua akan indah pada waktunya… @@@
“kutetap tegar melawan salah
jalani cerita yang bukan untukku
kau kan s’lalu kupuja dan kan slalu kupuja
ku tetap bahagia walau sebagai kekasih kedua”
jalani cerita yang bukan untukku
kau kan s’lalu kupuja dan kan slalu kupuja
ku tetap bahagia walau sebagai kekasih kedua”
Inspiration By: Cassandra-Kekasih
Kedua..
sama persis seperti yng gue alamin sekarang,, mnjadi kekasih kedua ... memang mengasikan tp smua akan ada pengorbanan dan harus mengalah dalam situasi apapun mengalah untuk tidak mnjadi pioritasny ...
BalasHapusaku banget kaa:') apa aku bodoh? apa aku salah? sakit banget rasanya:')
BalasHapusYg lagi gw alamin skrg. Gw jadi kekasih kedua.. Bukannya gw perusak hubungan org, ataupun perebut kebahagian. Cuma gw gk bisa lepas dri kisah salah ini.. Siapa sih yg mau jadi yg kedua?? Pasti enggk ada kan?? Sma gw juga enggk mau😢
BalasHapusCuma masalah nya ini beda cerita,, gw menjalin hubangan sma doi tanpa gw tau kalo doi udh punya pasangan. Setelah tau pun ttp aku tak bisa lepas.. Maaf ini bukan salah ku menjadi yg kedua. Terserah kalian ingin melontarkan kata2 pedas sekali pun. Ini hati yg bicara😢😢😢
Aku pun sama menjadi wanita kedua di tengah hubungan orang ? Apakah pihak ketiga yg slalu jadi yg di salahkan . ini bukan krna ketersengajaan ,awalnya tak pernah tau dia sudah punya wanita lain . hampir 1thn sudah bersamanya kami sangatlah nyaman . aku sudah melepasnya namun dy yg susah untuk melepas ku. Kadang suka sedih dikala dy bersama wanita lain .. Mau marah tapi sadar posisi
BalasHapusAku pun sama menjadi wanita kedua di tengah hubungan orang ? Apakah pihak ketiga yg slalu jadi yg di salahkan . ini bukan krna ketersengajaan ,awalnya tak pernah tau dia sudah punya wanita lain . hampir 1thn sudah bersamanya kami sangatlah nyaman . aku sudah melepasnya namun dy yg susah untuk melepas ku. Kadang suka sedih dikala dy bersama wanita lain .. Mau marah tapi sadar posisi
BalasHapusDan aku juga sama menjadi kekasih kedua ,itu sakit
BalasHapusAku menjalani hub dengan suami teman ku sendiri ,yg dulu nya kekasih ku ..!!aku Mash mencintainya kami pernah menjalin hubungan dulu banget Mash cinta cinta monyet ga tau nya ketemu LG pas dia sudah menjadi suami org ga lain suami sahabat aku sendiri ..aku tau ini salah
BalasHapus